Saat Mama Berlalu

S

Jika suatu hari langit tak lagi menyebut namaku,
dan udara pagi tak lagi membawa jejak suaraku,
jangan tundukkan kepala terlalu lama.
Mama tak pernah benar-benar pergi,
Mama hanya pulang lebih dulu.

Arkan,
kamu adalah tenang yang disimpan hujan.
Jalanmu mungkin tak selalu terang,
tapi ada cahaya dalam caramu bertahan.
Jadilah lelaki yang tahu kapan harus diam,
dan kapan harus mengguncang bumi dengan langkahmu ya nak.

Cila,
kamu bunga yang tumbuh di tanah yang tak dijanjikan musim semi,
namun tetap mekar, tetap harum,
meski dunia sering lupa caranya lembut.
Teruslah menjadi perempuan yang tak bisa dikecilkan,
tak bisa diremehkan,
karena kamu dilahirkan dari cinta yang tak kenal takut, anak cantik.

Louis,
api kecil Mama yang tak bisa ditiup dunia.
Kamu bebas bukan karena tak punya arah,
tapi karena hatimu tahu bahwa bahagia tak selalu harus sesuai peta orang lain.
Menarilah terus di gelombangmu sendiri,
asal jangan lupa mana dermaga yang menyambutmu pulang ya nak.

Anak-anakku,
Mama tak ingin dikenang lewat tangisan panjang,
tapi lewat cara kalian tetap memilih hidup,
meski rasanya seperti kehilangan langit.

Cinta Mama tak butuh pelantang,
ia diam, tapi dalam.
Tak bersuara, tapi mengakar.
Tak akan habis, bahkan saat tubuh ini sudah hilang.

Jadi, jika suatu hari kalian rindu,
tak perlu memanggil nama Mama pada malam.
Lihat saja cara kalian saling mencintai,
cara kalian melanjutkan hari,
Mama tetap tinggal di dalam darah kalian,
selamanya.

About the author

Add Comment

By syifa

syifa

Get in touch